Percaya atau tidak, komponen ini salah satu yang sering terlewatkan alias terlupakan dalam ritual perawatan mobil. Karena orang berpendapat selama AC masih dingin berarti nggak ada masalah, rata-rata mereka baru datang ke bengkel AC setelah ada keluhan, ya kalau cuma sekedar masalah kotor sih masih OK, tapi nggak jarang akibat malas melakukan perawatan AC akhirnya berujung harus ganti ini itu.
Tulisan ini murni pendapat pribadi dan dimana kebetulan beberapa waktu yang lalu saya melakukan perawatan AC sekaligus diskusi dengan mekanik, jadi mohon dikoreksi ya kalau ada yang kurang pas baik terminologi ataupun teorinya.
Secara umum sistem AC di mobil terdiri dari beberapa komponen utama, dimulai dari kompresor, kondensor, receiver, evaporator, dan tentunya pipa-pipa yang menghubungkan dari satu komponen ke komponen lainnya. Yuk kita runut fungsi masing-masing komponen tersebut.
- Kompresor, sesuai dengan namanya dia berfungsi untuk memberikan tekanan atau kompresi freon dan kemudian dipompa keluar. Banyak orang salah paham dimana menyangka freon yang dipompa dari kompresor itu sudah dingin dingin, padahal sebaliknya freon tersebut suhunya bisa mencapat 100 derajat celcius lho.
- Kondensor, setelah dipompa dari kompresor maka freon akan masuk ke dalam kondensor dimana dilakukan kondensasi dan suhunya turun minimal sampai 40%, proses ini juga dibantu oleh kipas pendingin jika dibutuhkan.
- Receiver, untuk memastikan freon bersih dan tidak membawa kotoran maka proses selanjutnya adalah menyaring kotoran yang dilakukan oleh receiver, bagi sebagian orang disebut juga dryer. Beberapa jenis receiver dilengkapi tabung kaca untuk dapat melihat kotoran yang ada atau ditampung di dalamnya.
- Evaporator, nah di komponen ini freon yang tadinya cair diubah menjadi gas dan suhunya turun drastis dan menjadi dingin yang nantinya akan disemprotkan atau didistribusikan oleh blower.
Setelah mengetahui fungsi dari masing-masing komponen tadi tentunya kita menginginkan performa yang maksimal, maka dari itu dibutuhkan perawatan yang baik donk. Nah khusus untuk perawatan rutin rekomendasi dari bengkel AC langganan saya jika penumpang atau pengemudi perokok aktif dan kabin cenderung banyak menampung debu maka sebaiknya tiap 6 bulan sekali termasuk cuci evaporator. Sedangkan jika sebaliknya cukup 12 bulan sekali perawatan rutin sekaligus cuci evaporator. Perlu diingat ya Daihatsu Feroza tidak dilengkapi dengan filter kabin, artinya komponen AC berpotensi lebih cepat kotor.
Nah apa saja yang dilakukan pada perawatan, berikut adalah ritual yang biasa dilakukan pada saat perawatan AC:
- Yang pasti pertama dilakukan adalah pengecekan kebocoran di jalur pipa dan sambungan, jika ditemukan kebocoran maka harus diperbaiki terlebih dahulu. Setelah itu pencucian kondensor, kemudian pembersihan pipa-pipa termasuk sambungan. Kemudian dilakukan kuras oli, nah khususnya mobil lama rata-rata masih menggunakan freon jenis R12 (termasuk Daihatsu Feroza) dimana produk ini sudah sangat jarang tersedia dan biasanya diganti dengan R134 dimana oli yang dipakai itu jenisnya berbeda, perlu diperhatikan dan dipastikan kompresor sehat ya karena nggak jarang penggantian oli ini mengakibatnya kompresor malah jadi rusak. Lanjut pengecekan magnetic clutch, dan belt. Dan terakhir adalah pencucian evaporator (termasuk mengecek expansion valve-nya)
- Setelah pengecekan tadi semua selesai dilakukan dan wajib hasilnya bagus, tahapan berikutnya adalah mengecek kompresi di low pressure dan high pressure. Untuk pengecekan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang dihubungkan ke kompresor (untuk low pressure) atau jalur setelah keluar dari evaporator, dan untuk high pressure ke pipa setelah receiver. Biasanya untuk menghubungkan alat ini menggunakan pentil. Nah masalahnya karena bawaan Daihatsu Feroza adalah R12 dimana untuk ini masih menggunakan pentil kecil sehingga perlu diganti dulu, karena jika tidak dilakukan penggantian maka biasanya bengkel AC hanya mengecek sisi low pressure padahal pengecekan high pressure juga sangat dianjurkan agar tidak dilewatkan. Sebagai catatan referensi indikasi low pressure yang sehat itu di kisaran 25-35 jika angkanya diluar angka ini maka perlu dicek kesehatan kompresor, dan high pressure itu di 200-250 sama halnya dengan low pressure jika diluar angka ini maka komponen yang perlu dicek adalah kondensornya.
- Setelah semua rangkaian pekerjaan tadi hasilnya bagus maka berikutnya dilakukan pengisian oli freon, nah proses pengisian freon ini ada beberapa pendekatan. Ada bengkel yang mengharuskan kompresor turun , ada juga yang tidak dengan cara menggunakan alat khusus tentunya. Setelah oli berhasil diinjeksi ke dalam sistem AC berikutnya adalah pengisian freon, untuk Daihatsu Feroza sendiri biasanya dibutuhan 1,5 kaleng.
- Tahapan terakhir dari perawatan AC adalah menyalakan kembali dan mengukur suhu, menurut bengkel langganan ciri sistem AC yang sangat sehat adalah kalau kompresor sampai berembun. Dan untuk rekomendasi suhu idealnya adalah 4-7 derajat celcius di muka blower. Dibawah 4 tidak dianjurkan karena beban kerja kompresor akan semakin berat dan dikhawatirkan berpotensi memperpendek usia pakai juga.
Nah kira-kira begitulah ritual perawatan AC, saya pribadi sangat menyarankan agar dilakukan secara rutin. Sebagai informasi tambahan saja, dulu saya termasuk yang malas melakukan perawatan dan berakhir harus mengganti sistem pendingin total. Sekitar tahun 2015 itu keluar biaya 7 juta rupiah yang dibayar melalui cicilan 0%.