“Om, Feroza-nya satu berapa?” Ini template pertanyaan hampir di semua pengguna Daihatsu Feroza, baik perorangan maupun klub. Bukan tanpa sebab, karena memang mobil ini dikenal sangat akrab dengan SPBU alias boros. Rata-rata konsumsi BBM Feroza berada di-kisaran 1:6 sampai 1:8, dan inilah alasan pertanyaan tadi di atas.
Bisa nggak sih dibikin lebih hemat dan irit tapi tenaga tetap responsif? Jawabnnya bisa banget, tapi tentunya jangan berharap tiba-tiba jadi 1:15 ya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, yaitu:
- Kembalikan ke spesifikasi standard, mulai dari ban, velg, knalpot, dll. Kenapa? Karena sebagian besar Feroza yang berkeliaran (sepengamatan saya sudah mengalami modifikasi di sektor tadi). Ingat ketika ban di-upgrade ke-ukuran yang lebih besar otomatis berat ban bertambah dan efeknya untuk menggerakkan ban butuh lebih banyak tenaga, begitu juga knalpot nggak jarang yang sudah melakukan modifikasi header, resonator sampai muffler
- Gunakan bensin sesuai spesifikasi standard. Patokan mudahnya adalah besaran kompresi mesin, untuk Daihatsu Feroza itu di 1:9,5 artinya RON yang direkomendasikan adalah 92
- Perawatan yang baik, nggak jarang pemilik mobil kurang memperhatikan hal ini. Ingat lho umur termuda Feroza itu sekitar 20 tahun. Sebagian pemilik yang saya kenal rata-rata berpatokan “ganti kalau rusak” padahal setiap komponen memiliki usia pakai yang sangat dianjurkan sebelum masuk usia batas pakai diganti. Yang ada akhirnya lupa ganti akhirnya penyakit sudah merembet ke-komponen lain. Dan ujungnya malas ganti, dengan alasan “mahal”.
- “Eco Drive” intinya tau kapan ngegas tau kapan ngerem dengan bijak.
- Jika dibutuhkan gunakan suplemen, namun pilih yang benar-benar teruji. Salah satu suplemen yang pernah saya uji adalah voltage stabiliser, saat ini yang saya pakai QMax. Emang ngaruh? Awalnya nggak percaya tapi ternyata beneran ngaruh. Jadi karena mobil ini sudah tergolong tua bisa dipastikan kelistrikan juga sudah tua donk, ada kemungkinan bocor arus atau mungkin nggak bocor tapi arus yang dikirim dan yang sampai itu tekor efek dari kabel yang sudah berumur. Maka bisa jadi tenaga juga nggak sampai 100%. Nah dengan alat ini kelistrikan distabilkan dan berdampak pada naiknya tenaga. Otomatis karena tenaga sudah pulih maka beban mesin untuk menghasilkan tenaga yang sama menjadi lebih ringan, dampak lanjutannya adalah sudah pasti konsumsi bensin menjadi lebih irit. 1 suplemen yang saya tambahkan adalah fuel-catalyst BRQ. Fungsi perangkat ini sederhana, yaitu memperbaiki kualitas bensin. Efek yang langsung terasa ada tarikannya lebih ringan.
Dengan mengaplikasikan 5 tips di atas saya berhasil mendongkrak efisiensi BBM dari 1:7 ke 1:9 (dalam kota) dan 1:12 (luar kota). Inipun sudah dengan kondisi ban 31, bumper depan custom (tebal plat 3mm + 4mm), winch Warn, gardan depan untuk fungsi 4×4 (proses modifikasinya dapat dibaca di sini). Total penambahan berat sekitar 150kg. “Om, saya sudah ngikutin saran di atas tapi kok masih boros?” Jawabnya? “Kopdar aja yuk, kita cek bareng”